Minggu, 29 Juli 2012

Pertumbuhan Ekonomi

    Pertumbuhan ekonomi di Indonesia bukan hanya tergantung pada investasi negara saja, melainkan banyaknya pendapatan suatu negara. Semakin besar pendapatan nasional suatu negara, maka semakin cepat juga laju pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
    Dalam artikel yang saya baca ini, banyak orang menganggap bahwa investasi merupakan jaminan pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan membaik. Karena banyak yang beranggapan seperti itu, pemerintah akan menitikberatkan pertumbuhan ekonomi pada domestik dan investasi. Tetapi menurut Mentri Keuangan, Agus Martowardojo tingginya realisasi investasi tak menjamin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melaju kencang. Pasalnya, Kita melihat banyak faktor yang menekan, tidak hanya perlambatan ekonomi global, tapi juga ada koreksi harga komoditas dan perlambatan pertumbuhan perdagangan dunia. Ini cukup mengkhawatirkan.

sumber: Investasi bukan jaminan pertumbuhan ekonomi - Tribunnews

Senin, 16 Juli 2012

Buruh Tagih Janji Revisi Undang-Undang Outsourcing

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara, Monas, Jakarta, Kamis (12/7/2012). KSPI mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengubah peraturan menteri tentang komponen dan pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup layak dan dihentikannya politik upah murah.
      Dalam kasus yang saya baca ini diterangkan bahwa para pekerja/buruh tidak setuju dengan adanya sistem outsourcing. Ketidak setujuan ini dikarenakan adanya pelanggaran terhadap sistem outsourcing tersebut.Pelanggaran outsourcing ini terjadi karena perusahaan yang melaksanakan outsourcing tidak memberi upah pegawai outsourcing tersebut sesuai dengan yang seharusnya.

      Seharusnya para buruh yang dikontrak oleh perusahaan outsourcing mendapatkan hak yang sesuai dengan kewajiban yang telah mereka lakukan. Bukan mengerjakan kewajiban selalu tetapi tidak mendapatkan haknya.

       Pelaksanaan outsourcing ini sering juga disebut tidak sesuai dengan keadaan yang ada, karena banyak kaum-kaum lemah yang tertindas. Apalagi perusahaan yang melaksanakan sistem outsourcing ini juga seenaknya saja. Mereka hanya inginkan keuntungan tanpa mau tau apa yang orang lain rasakan. Maksud dari keuntungan ini apabila dalam pasar konsumen meningkat, maka pekerja outsourcing amat dibutuhkan. Tetapi apabila konsumen di pasar menurun, perusahaan yang melaksanakan outsourcing dapat meng-PHK karyawan outsourcing ini. Selain itu mereka juga dapat mendapatkan tenaga ahli dengan harga murah.

     Maka sebab itu sering dibilang menindas kara para perusahaan ini melanggar, apabila sering terjadi kasus seperti ini maka merkentrans tidak segan-segan untuk mengambil sistem outsourcing tersebut.




sumber dari:  KOMPAS.com